Cuaca Ekstrem Terjang Kalimantan Selatan: Longsor, Pohon Tumbang, dan Jalan Tergenang
Inews Batulicin- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kalimantan Selatan sejak Sabtu malam hingga Minggu (26/10/2025) sore menimbulkan berbagai peristiwa di sejumlah daerah. Mulai dari pohon tumbang di Banjarmasin, genangan air yang menutup akses jalan, hingga longsor di jalur utama Banjarbaru–Batulicin.
Di Banjarmasin, sebuah pohon besar tumbang di belakang Museum Wasaka, tepatnya di kawasan Jalan Kampung Kenanga, Kelurahan Sungaijingah, Kecamatan Banjarmasin Utara. Pohon berdiameter hampir satu meter itu roboh akibat hembusan angin kencang, menimpa kabel listrik yang melintang di jalan.
“Pas tumbang itu suaranya keras sekali, sampai getar tanahnya,” ujar Rudi (38), warga setempat yang sempat melihat kejadian. “Kabel listrik langsung ikut ketarik, makanya kami cepat panggil PLN, takut masih ada aliran listrik.”
Warga pun berjibaku memotong batang pohon dengan parang dan gergaji mesin setelah petugas PLN memastikan arus listrik sudah diputus. Tak butuh waktu lama, puluhan warga bersama petugas kebersihan bahu-membahu membersihkan sisa-sisa pohon agar jalan bisa kembali dilalui.
Namun, kekhawatiran belum usai. Masih banyak pohon besar menjulang di sekitar Museum Wasaka yang dianggap rawan tumbang. “Kami khawatir kalau hujan besar lagi, bisa menimpa rumah atau pengendara,” kata Rina (45), warga lainnya. Ia berharap pemerintah kota segera melakukan pemangkasan pohon tua di area padat aktivitas warga.

Baca Juga : Bupati Tanah Bumbu Dukung Penuh Renovasi Masjid Apung Ziyadatul Abrar
Jalan Tergenang, Akses Masjid Terhambat
Tak hanya pohon tumbang, hujan deras juga menyebabkan genangan cukup tinggi di Jalan Tatah Bangkal, tepat di depan Masjid Al Haris, Kelurahan Kelayan Timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Genangan setinggi mata kaki orang dewasa membuat akses menuju masjid terganggu.
“Kalau hujan deras begini, sudah pasti air naik. Drainasenya kecil, jadi gampang meluap,” ujar Ghina, warga sekitar. Pengendara yang melintas terpaksa memperlambat laju kendaraan agar tidak menimbulkan cipratan air yang mengenai pejalan kaki dan jemaah yang hendak ke masjid.
Longsor Terjadi di Jalur Banjarbaru–Batulicin
Sementara itu, jalan utama Banjarbaru–Batulicin di Desa Kahelaan, Kecamatan Sungaipinang, Kabupaten Banjar, mengalami longsor akibat curah hujan tinggi. Peristiwa ini menyebabkan sebagian badan jalan amblas dan arus kendaraan harus dialihkan sementara.
Kepala Desa Kahelaan, Masruri, membenarkan adanya longsor tersebut dan mengatakan pihak Dinas PUPR Kalsel sudah turun langsung ke lokasi. “Sudah ada pengamanan sementara dan rambu peringatan bahaya. Tapi warga diminta berhati-hati, terutama malam hari,” ujarnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Robby Cahyadi, menuturkan pihaknya tengah menyiapkan langkah perbaikan permanen.
“Rekonstruksi jalan dan penguatan lereng sedang dalam tahap analisis. Proses pengadaan pelaksananya juga sudah berjalan secara online. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dikerjakan,” jelasnya.
BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada
Kondisi cuaca ekstrem ini menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin). Analis Mitigasi Bencana, Hanafi, mengimbau warga agar tidak menyepelekan potensi bencana di musim penghujan.
“Angin kencang dan hujan deras bisa menumbangkan pohon besar, merobohkan baliho, bahkan menyebabkan genangan dan longsor. Jadi, sebaiknya hindari berteduh di bawah pohon dan parkir di dekat pohon tua,” pesannya.
Sebagai catatan, pada Jumat (17/10) lalu, hujan deras juga sempat menumbangkan sejumlah pohon di beberapa titik, termasuk di Jalan Pramuka, Kelurahan Sungailulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, yang menimpa dua pengguna jalan.
Debit Air Sungai Mulai Menurun
Sementara itu, debit air Sungai Riam Kiwa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, dilaporkan mulai menurun. Sekretaris Desa Benteng, Ahmad Sarpai, menyampaikan bahwa permukaan air sudah tidak lagi menyentuh alat pengukur debit.
“Cuaca masih mendung, tapi alhamdulillah air sudah mulai surut. Mudah-mudahan tidak ada hujan deras lagi malam ini,” ujarnya Minggu sore.
Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, masyarakat Kalimantan Selatan diimbau untuk tetap siaga dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG. Kewaspadaan dan gotong royong dinilai menjadi kunci utama dalam menghadapi musim penghujan yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal November.
















