Kekeruhan Sungai Karang Bintang Capai Level Ekstrem, PTAM Bersujud Kurangi Tekanan Air Demi Jaga Kualitas Layanan
Inews Batulicin- Warga di sejumlah wilayah layanan PTAM Bersujud (Perseroda) sejak Selasa (21/10/2025) mulai merasakan penurunan tekanan air leding. Hal ini bukan tanpa alasan. Pihak PTAM mengonfirmasi bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya kekeruhan ekstrem pada air baku Sungai Karang Bintang yang menjadi sumber utama pasokan air bersih di daerah tersebut.
Menurut laporan resmi, tingkat kekeruhan air (turbidity) di Sungai Karang Bintang mencapai sekitar 800 NTU, jauh di atas batas normal untuk pengolahan air bersih. Kondisi ini membuat proses penyaringan di instalasi pengolahan air tidak dapat berjalan optimal jika kapasitas produksi tetap dipertahankan.
Kualitas Air Jadi Prioritas
Humas PTAM Bersujud menjelaskan, kebijakan pengurangan tekanan air bukan karena gangguan teknis, melainkan langkah preventif untuk menjaga kualitas air yang diterima pelanggan.
“Sejak Selasa (21/10/2025), kami menurunkan kapasitas produksi dan tekanan air ke jaringan distribusi utama sebagai upaya menjaga kualitas air yang tetap layak digunakan. Kondisi ini akan berlangsung sampai kualitas air baku kembali normal,” ujar pihak Humas melalui keterangan resminya di akun media sosial PTAM Bersujud, Rabu (22/10/2025).
Langkah tersebut juga diambil agar air yang didistribusikan ke pelanggan tidak terkontaminasi lumpur atau sedimen berlebih akibat tingginya kekeruhan sungai, yang umumnya meningkat setelah curah hujan tinggi di hulu.
Wilayah Terdampak dan Upaya Penanganan
Sejumlah wilayah yang terdampak pengurangan tekanan air mencakup BNA Batulicin, Manunggal, dan Karang Bintang. Warga di tiga wilayah ini diminta untuk menghemat penggunaan air sementara waktu hingga kondisi sungai membaik.
PTAM Bersujud juga memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan kualitas air secara berkala, termasuk melalui uji Jartest dan uji laboratorium untuk memastikan hasil pengolahan tetap sesuai standar air bersih.
“Kami menindaklanjuti kondisi ini dengan melakukan uji kualitas dan pengamatan sumber air baku secara intensif agar kualitas air tetap terjaga dengan optimal,” tambah Humas PTAM.
Baca Juga : TMMD Bangun Desa Rejosari: DPRD Tanah Bumbu Apresiasi Langkah TNI
Normalisasi Bertahap Setelah Kondisi Stabil
Pihak perusahaan menyebutkan bahwa proses normalisasi tekanan air ke pelanggan akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kondisi kekeruhan sungai. Mereka berharap masyarakat dapat memahami langkah ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan keselamatan publik.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. Keselamatan dan kualitas air adalah prioritas kami, dan kami akan mengembalikan tekanan air ke kondisi normal secepat mungkin setelah kekeruhan menurun,” tulis PTAM Bersujud dalam pernyataannya.
Fenomena Alam dan Tanggung Jawab Layanan
Tingginya tingkat kekeruhan air di Sungai Karang Bintang diduga disebabkan oleh peningkatan debit air dan erosi tanah di daerah aliran sungai (DAS) pasca hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir. Fenomena ini bukan hal baru, namun kali ini intensitas kekeruhan terpantau jauh lebih tinggi dari biasanya.
PTAM Bersujud mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak menggunakan air yang tersedia, sembari mengoptimalkan penampungan air cadangan di rumah tangga untuk kebutuhan harian.
Dengan langkah mitigasi ini, PTAM berharap pasokan air tetap terjaga, sekaligus memastikan pelanggan menerima air dengan standar kualitas yang aman dan higienis.
💧 “Kami tidak hanya fokus pada kuantitas air yang didistribusikan, tetapi lebih pada kualitas yang memenuhi standar kesehatan masyarakat. Itu adalah komitmen utama PTAM Bersujud,” tutup pernyataan resmi perusahaan.
