Iran Buka Kembali Wilayah Udara Usai Gencatan Senjata dengan Israel: Pertanda Stabilitas atau Sekadar Jeda?
Batulicin – Wilayah Udara Setelah hampir satu bulan lumpuh akibat ketegangan militer yang memuncak, Iran resmi membuka kembali wilayah udaranya, termasuk di ibu kota Teheran
Penutupan wilayah udara Iran dilakukan pada 13 Juni, setelah Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke sejumlah sasaran strategi di Iran. Serangan itu langsung direspon dengan tembakan rudal balasan dari Teheran, yang mengakibatkan situasi keamanan regional meningkat drastis. Dalam kondisi tersebut, pemerintah Iran memilih menutup seluruh ruang udaranya sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan.
Kini, seiring meredanya ketegangan, dua bandara utama di Teheran—Bandara Internasional Mehrabad dan Bandara Imam Khomeini—kembali beroperasi secara normal. Selain itu, IRNA (Kantor Berita Republik Islam Iran) melaporkan bahwa bandara-bandara di seluruh penjuru negeri, baik di wilayah utara, timur, barat, maupun selatan, juga telah melanjutkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional.
Baca Juga : Tom Lembong Presiden Jokowi Perintahkan Langsung Pengendalian Harga Gula
Namun, masih ada dua yang membahas: Isfahan dan Tabriz. Dua kota penting ini belum bisa membuka kembali ruang udaranya sepenuhnya, karena beberapa infrastruktur teknis belum siap
Langkah Iran membuka kembali wilayah udaranya dinilai sebagai sinyal positif bagi stabilitas kawasan, meskipun sejumlah analis menyebut situasi ini lebih tepat disebut “jeda sementara” daripada perdamaian permanen. Gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat menjadi kunci utama meredakan konflik, namun ketegangan politik dan ideologi antara dua negara masih membara di bawah permukaan.
Kembali dibukanya penerbangan juga menjadi kabar baik bagi sektor penerbangan sipil dan ekonomi Iran, yang terdampak langsung akibat penutupan ruang udara
Bagi rakyat Iran, pengumuman ini membawa angin segar setelah berminggu-minggu hidup dalam kedinginan. Aktivitas ekonomi mulai menggeliat, penerbangan komersial kembali melayani penumpang, dan dunia mulai menyaksikan tanda-tanda stabilitas di langit Iran.
Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: sampai kapan jeda ini akan bertahan? Apakah ini awal dari perubahan besar di Timur Tengah, atau sekadar momen hening sebelum badai berikutnya?
Yang jelas, bagi Iran, langit kini terbuka kembali. Namun ancaman dari balik awan masih terus mengintai.