Breaking News
Sajian informasi global yang menyajikan berita dari berbagai negara, mulai dari konflik, diplomasi, ekonomi dunia, hingga perkembangan budaya internasional.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Musim Kemarau Datang, Tanah Bumbu Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla

cek disini

Pemkab Tanah Bumbu Tingkatkan Kesiapsiagaan Karhutla: Sinergi Lintas Sektor Hadapi Ancaman Musim Kemarau

Inews Batulicin- Menyikapi potensi meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) selama musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu bergerak cepat dengan menggelar Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan pada Kamis, 7 Agustus 2025. Rapat ini berlangsung di Kantor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya sistematis Pemkab untuk memperkuat antisipasi dan mitigasi terhadap dampak buruk Karhutla yang kerap melanda wilayah Kalimantan Selatan saat musim kering tiba.

Musim Kemarau Datang, Tanah Bumbu Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla
Musim Kemarau Datang, Tanah Bumbu Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla

Baca Juga : 45 Pelajar Terbaik Tanah Bumbu Siap Kibarkan Merah Putih di HUT RI ke-80


Karhutla, Ancaman Nyata yang Tak Bisa Diabaikan

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra, M. Putu Wisnu Wardhana, Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif menegaskan bahwa Karhutla bukan sekadar bencana lingkungan biasa. Dampaknya sangat luas—merusak ekosistem, mengganggu stabilitas ekonomi lokal, memperparah kualitas udara, hingga mengancam kesehatan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia.

“Kesiapsiagaan adalah kunci. Rakor ini harus menjadi forum strategis yang mampu menyatukan semua kekuatan—pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, dan masyarakat—untuk menghadapi ancaman Karhutla secara terpadu,” ungkap Bupati dalam pesannya.


Strategi: Dari Pemetaan Rawan hingga Edukasi Warga

Pemerintah daerah menekankan bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada penanggulangan. Oleh karena itu, strategi penguatan pencegahan menjadi prioritas utama. Beberapa langkah konkret yang dibahas dalam rakor ini antara lain:

  • Pemetaan wilayah rawan Karhutla

  • Peningkatan patroli terpadu di kawasan rentan

  • Sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, khususnya di daerah-daerah pinggiran hutan dan lahan gambut

  • Penyiapan peralatan pemadam dini dan sistem pelaporan cepat


Data dan Cuaca: Waspada Musim Kemarau hingga Oktober

Dalam sesi teknis, Rino Suryo Ramadhan dari Stasiun Meteorologi Kelas III Gusti Syamsir Alam Kotabaru memberikan paparan mengenai potensi cuaca dan tingkat kerawanan kebakaran selama periode musim kemarau.

Menurut data prakiraan, cuaca cerah berawan mendominasi wilayah Kalimantan Selatan sepanjang 8–12 Agustus 2025, dengan potensi hujan ringan hingga sedang. Namun, pada periode 7–13 Agustus, sebagian wilayah Tanah Bumbu menunjukkan kondisi mudah hingga agak mudah terbakar, terutama pada tanggal 7–8 dan 11–13 Agustus.

Puncak musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober, dengan suhu udara berkisar antara 22–33°C dan kelembapan relatif 55–96%. Angin diprediksi bertiup dari arah utara ke selatan dengan kecepatan antara 5–30 km/jam—faktor yang dapat mempercepat penyebaran api jika Karhutla terjadi.


Zona Rawan: Titik Fokus Patroli dan Tindakan Preventif

Dalam rapat tersebut, BPBD Tanah Bumbu mengidentifikasi lima kecamatan yang masuk dalam kategori rawan tinggi Karhutla, yaitu:

  • Batulicin

  • Kusan Tengah

  • Kusan Hilir

  • Teluk Kepayang

  • Mantewe

Kelima wilayah ini akan menjadi fokus penguatan patroli darat maupun udara, serta pengawasan oleh aparat gabungan dan relawan desa.

Christina Dewi Utari, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanah Bumbu, menegaskan bahwa koordinasi dan kolaborasi antar lembaga harus terus diperkuat agar respons terhadap potensi Karhutla dapat berlangsung secara cepat dan efektif.


Komitmen Bersama: Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha

Rapat ini tidak hanya dihadiri oleh unsur pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga melibatkan Forkopimda, Komisi III DPRD Tanah Bumbu, pimpinan SKPD, Camat, Lurah, organisasi masyarakat, dan pimpinan perusahaan di wilayah Tanah Bumbu.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat ditekankan dalam rakor ini, mengingat banyaknya aktivitas lahan seperti perkebunan dan pertambangan yang menjadi faktor risiko kebakaran.


Harapan untuk Musim Kering yang Aman

Dengan berbagai langkah yang disepakati dalam rakor ini, Pemkab Tanah Bumbu berharap dapat meminimalkan potensi terjadinya Karhutla di wilayahnya, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah atau aparat. Ini tugas kita semua. Karhutla bisa dicegah jika ada kesadaran kolektif dari seluruh warga Tanah Bumbu,” pungkas Putu Wisnu Wardhana menutup pertemuan.


Tanah Bumbu Siap Hadapi Tantangan Alam

Dengan digelarnya rakor ini, Tanah Bumbu menegaskan komitmennya untuk tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dalam menghadapi tantangan bencana. Sinergi lintas sektor yang terbangun diharapkan menjadi pondasi kuat untuk menghadapi musim kemarau 2025 dengan lebih siap dan tangguh.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *