Bupati Tanah Bumbu Bentuk Satgas Aksi Cepat, Fokus Cari Korban Helikopter yang Diduga Jatuh di Mantewe
Inews Batulicin- Suasana duka dan kepedulian menyelimuti Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, setelah kabar mengejutkan datang dari Kecamatan Mantewe. Sebuah helikopter jenis BK117 D3 milik Estindo Air dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Kotabaru menuju Palangka Raya, Senin (1/9/2025). Dugaan sementara, helikopter tersebut jatuh di sekitar kawasan Air Terjun Mandin Damar, wilayah yang cukup sulit dijangkau karena kondisi alamnya yang terjal dan lebat.
Menyikapi kabar tersebut, Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif langsung bergerak cepat dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Aksi Cepat Tanah Bumbu. Satgas ini memiliki misi utama melakukan pencarian dan penyelamatan para korban.

Baca Juga : BMKG Ingatkan Warga Kalsel: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang Hari Ini
Satgas Gabungan: TNI, Polri, Basarnas hingga Relawan
Dalam upaya serius ini, Bupati Andi Rudi menunjuk Komandan Kodim 1022/TNB Letkol Inf Zierda Aulia Salam dan Kapolres Tanah Bumbu AKBP Arief Prasetya sebagai koordinator utama. Satgas tidak hanya berisi aparat TNI dan Polri, tetapi juga melibatkan Basarnas, BPBD, PMI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Tanah Bumbu, serta para relawan.
“Satgas ini dibentuk sebagai langkah nyata agar pencarian bisa lebih cepat, terorganisir, dan maksimal. Semua pihak kita libatkan karena ini menyangkut nyawa manusia,” ujar Bupati Andi Rudi di Batulicin, Selasa (2/9/2025).
Persiapan Matang dan Logistik Pencarian
Tidak hanya membentuk tim, pemerintah daerah juga memastikan seluruh personel yang terjun ke lapangan dibekali dengan peralatan lengkap, mulai dari perlengkapan medis, alat komunikasi, hingga logistik yang cukup untuk bertahan beberapa hari di medan pencarian. Pasalnya, lokasi yang dituju dikenal memiliki akses sulit, hutan lebat, serta jalur yang tidak bisa ditempuh kendaraan biasa.
Begitu dibentuk, Satgas langsung bergerak menuju titik koordinat terakhir helikopter terdeteksi, yakni sekitar 3° 6’54.58″S 115°41’21.62″E, berjarak sekitar 71,5 kilometer dari Unit Siaga SAR dengan estimasi perjalanan darat dan jalur darat-hutan sekitar tujuh jam.
Kronologi Hilangnya Helikopter
Menurut data, helikopter BK117 D3 tersebut lepas landas dari Bandara Syamsir Alam, Kotabaru, pada Senin sekitar pukul 08.46 WITA dengan tujuan Bandara Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Sesuai rencana, pesawat seharusnya tiba pukul 10.15 WITA.
Namun, kontak terakhir tercatat pukul 08.54 WITA, hanya beberapa menit setelah mengudara. Sejak saat itu, helikopter tidak lagi bisa dihubungi baik oleh AirNav Kotabaru, Banjarmasin, Balikpapan, maupun Palangka Raya. Laporan resmi hilang kontak akhirnya diterima pada pukul 12.02 WITA.
Delapan Orang di Dalam Helikopter
Dalam penerbangan tersebut, helikopter mengangkut delapan orang, terdiri dari pilot, teknisi, hingga penumpang. Mereka adalah:
-
Capt. Haryanto
-
Eng Hendra
-
Mark Werren
-
Yudi Febrian
-
Andys Rissa Pasulu
-
Santha Kumar
-
Claudine Quito
-
Iboy Irfan Rosa
Kabar hilangnya helikopter ini tentu membuat keluarga para korban diliputi kecemasan. Pemerintah daerah dan tim Satgas berkomitmen melakukan pencarian secepat mungkin demi menemukan keberadaan helikopter sekaligus menyelamatkan para penumpangnya.
Doa dan Harapan dari Tanah Bumbu
Bupati Andi Rudi Latif juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran misi pencarian. “Kita berharap seluruh korban bisa segera ditemukan dengan selamat. Saat ini, yang terpenting adalah kebersamaan kita semua dalam memberikan dukungan penuh kepada tim pencarian,” ungkapnya.
Meski medan pencarian cukup menantang, seluruh personel Satgas Aksi Cepat Tanah Bumbu bertekad memberikan upaya terbaik. Semua pihak berharap helikopter segera ditemukan, dan misteri hilangnya kontak bisa segera terjawab.
















